hentikan konflik sepakbola |
Sungguh sangat miris jika kita
membandingkan peringkat sepakbola kita dengan Negara tetangga lainnya seperti
Thailand (121), Vietnam (146), Singapura (148) dan Malaysia (171). Yang lebih
memalukan lagi adalah posisi Timor Leste lebih baik dibandingkan dengan
peringkat kita (170) dan Bangladesh (179).
Peringkat FIFA yang terus
melorot ini adalah imbas dari sanksi yang diberikan FIFA. Sejak pemberlakuan
sanksi FIFA Tim Nasional sepakbola kita tidak dapat tampil dalam level apapun.
Tidak tampil di level apapun dalam sepakbola Internasional membuat tidak ada
penambahan poin, efeknya tentunya semakin merosotnya peringkat kita. Jika ini
terus belanjut maka tidak menutup kemungkinan bahwa posisi Indonesia akan
semakin melorot dan jauh ditinggalkan oleh para Negara tetangga kita.
Para pelaku sepakbola di
Indonesia tentunya berharap konflik ini segera usai agar para
pemain dari semua divisi bisa bermain membela klub masing-masing dan
mendapatkan kontrak dengan durasi yang jelas. Dengan sistem turnamen sekarang
(Piala Kemerdekaan, Piala Presiden, Habibie Cup, Piala Jenderal Sudirman) para pemain
hanya disodorkan kontrak jangka pendek sesuai dengan durasi turnamen tersebut.
Para pemain Sepakbola Indonesia saat
ini tentunya tidak bisa banyak berharap dengan turnamen saat ini. Yang
dibutuhkan adalah sebuah kompetisi jangka panjang baik dari level Divisi I,
Divisi Utama hingga selevel Indonesian Super League (ISL). Untuk mewujudkan hal
tersebut saat ini PT. Liga Indonesia berencana akan melakukan pertemuan dengan
beberapa klub untuk membahas rancangan untuk menciptakan sebuah Liga atau
kompetisi jangka panjang yang direncanakan akan bergulir pada Maret 2016 mendatang.
Niat baik ini sepertinya tidak
akan dengan mudah terwujud karena jika PT. Liga Indonesia tidak mendapatkan
surat rekomendasi dari Tim Transisi Kemenpora maka tidak akan keluar izin
menyelenggarakan kompetisi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Akan sangat disayangkan jika hal ini tidak bisa terwujud nantinya. Saat ini
sepertinya bukan waktu untuk memberikan penilaian siapa yang benar dan dan
siapa yang salah. Publik sepakbola hanya berharap agar masalah ini segera
selesai dan kompetisi segera bergulir sehingga pemain bisa mendapatkan
pekerjaannya kembali serta pencinta olahraga dapat menikmati
kembali tontonan yang menarik dan lebih lanjut peringkat sepakbola Indonesia
bisa kembali ke posisi yang lebih baik. Jaya dan maju terus sepakbola Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar