Turnamen Habibie Cup 2015 |
Turnamen Sepakbola Habibie Cup
2015 memberikan keuntungan untuk kota Pare-Pare dan sekitarnya. Geliat ekonomi
meningkat drastis dan pendapatan daerah terdongkrak. Betapa tidak? Turnamen
yang awalnya bersifat antar kampung atau tarkam di Tahun 2015 ini berbeda.
Level turnamen yang dihelat sejak tahun 1990-an tersebut kini sekelas momen sepakbola Nasional karena kurang lebih 64 pemain sepakbola kelas Liga Super Indonesia ikut ambil bagian dan tersebar dalam sejumlah klub kontestan. Turnamen ini dilaksanakan atas inisiatif dari Bapak BJ. Habibie untuk mengenang kota kelahirannya.
Level turnamen yang dihelat sejak tahun 1990-an tersebut kini sekelas momen sepakbola Nasional karena kurang lebih 64 pemain sepakbola kelas Liga Super Indonesia ikut ambil bagian dan tersebar dalam sejumlah klub kontestan. Turnamen ini dilaksanakan atas inisiatif dari Bapak BJ. Habibie untuk mengenang kota kelahirannya.
Pada penyelengaraan Turnamen Habibie
Cup ke- 21 ini, beberapa tim peserta berani mendatangkan pemain-pemain yang
berkelas nasional. Seperti Boaz Solossa, Firman Utina, Zulham Zamrun, Evan Dimas, Ferdinand Sinaga, Markus
Haris Maulana serta pemain Nasional lainnya. Hal ini lah yang membuat animo
masyakarat pecinta sepakbola Indonesia khususnya di daerah Sulawesi untuk
menyaksikan langsung jalannya Turnamen Habibie Cup kali ini.
Selain itu, pada turnamen yang
memperebutkan hadiah senilai ratusan juta rupiah ini, panitia juga menerapkan
sistem yang lebih profesional dengan melibatkan perangkat pertandingan resmi
dari PSSI dan sistem keamanan serta sistem kontrak pemain yang menggunakan
standar kompetisi Liga Super Indonesia. Bahkan tak tanggung- tanggung,
teknologi terbaru di Piala Dunai 2010, yaitu Vanishing Spray juga digunakan
dalam turnamen ini. Turnamen Habibie Cup 2015 memang hanya turnamen sepakbola
antar kampung. Namun jika melihat apa yang dilakukan panitia pelaksana
membuktikan bahwa sepakbola Indonesia bisa melakukan perubahan yang lebih baik.
H.M.Taufan
Pawe/ Walikota Pare-Pare
Pelaksanaan turnamen BJ. Habibie sangat
bersinkronisasi dengan komitmen saya sebagai Kepala Daerah yang ingin
mewujudkan pare-pare sebagai kota BJ. Habibie.
Mustafa
Manpangara/ Ketua Panpel
Bagaimana Habibbie Cup ini bisa kita lihat.
Sehingga banyak daerah-daerah ini mengundang pemain ISL. Sehingga untuk membangkitkan
semangat generasi muda di Sulawesi Selatan ini untuk melihat bahwa seperti ini
permainan-permainan yang bagus dan bisa menjadi contoh.
Lantas seberapa besar kira-kira
nilai perputaran uang selama turnamen ini digelar yang diagendakan berakhir
pada 10 November ini sejak pembukaan 28 Oktober 2015 lalu. Stadion Mandiri
Pare-Pare tempat perhelatan berlangsung berdaya tampung 20 ribu orang. Jika di
kalkulasi dari pendapatan tiket penonton saja, panitia pelaksana mampu menarik
uang hingga 40 juta rupiah per pertandingan. Nilai itu dari penonton di tribun
utama dengan harga 20 ribu rupiah/ orang. belum termasuk penonton VIP dengan
harga tiket 40.000 ribu rupiah untuk babak penyisihan. Setelah babak 8 besar,
panitia menaikan lagi harga tiket menjadi rata-rata 45 ribu rupiah sedangkan
babak semifinal 50 ribu rupiah dan partai puncak final 55 ribu rupiah. Jika
dirincikan kembali, hampir rata-rata pemasukan panitia pelaksana mulai 8 besar
hingga partai final diatas 120 juta rupiah/ pertandingan.
HARGA TIKET
TURNAMEN HABIBIE CUP
2015
NO
|
BABAK
|
HARGA TIKET
|
KETERANGAN
|
1
|
PENYISIHAN
|
Rp. 20.000,-
|
Tribun umum
|
Rp. 40.000,-
|
VIP
|
||
2
|
8 BESAR
|
Rp. 45.000,-
|
Harga rata-rata
|
3
|
SEMIFINAL
|
Rp. 50.000,-
|
Harga rata-rata
|
4
|
FINAL
|
Rp. 55.000,-
|
Harga rata-rata
|
Sementara disisi lain,
berkelimpahan duit di turnamen adalah perputaran uang di klub-klub kontestan.
Tiap klub yang ikut andil di turnamen ini serius merekrut sederet nama-nama
pemain bintang. Jika dilihat geliat aksi diatas rumput hijaupun jelas dibayar
mahal. Setiap klub jelas mengeluarkan dana hingga milyaran rupiah selama
turnamen ini digulirkan. Secara bervariasi, rata-rata pemain dibayar dari 5
juta hingga 40 juta rupiah/ pertandingan. Cukup Fantastis untuk ukuran
pertandingan sepakbola selevel tarkam. Belum lagi ditambah biaya operasional
klub yang dapat ditakasir lebih dari 400 juta rupiah. Dana ini untuk membayar
hotel, transportasi, makanan dan keperluan lainnya. Padahal dibandingkan dengan
nilai total hadiah juara I, tidak seberapa dengan nilai yang dikucurkan. Turnamen
yangcukup bergengsi di skala level tarkam ini baru terjadi di tanah air.
PEMENANG TURNAMEN HABIBIE CUP 2015
Tepatnya 10 November 2015 yang lalu,
pagelaran Turnamen Sepakbola Habibie Cup 2015 ditutup. Dan puncaknya Persipare
Pare Pare yang berlaku sebagai tuan rumah tampil sebagai Juara. Hamka Hamzah
dan kawan-kawan berhasil menaiki podium pertama setelah mengalahkan Sidrap United
di partai final melalui drama adu pinalti. Hasil ini mengantarkan Persipare
berpesta dihadapan publik sendiri sekaligus mengukir kembali sejarah Juara ke
10 kali di Turnamen Habibie Cup dan kemenangan ini mengangkat nama Kurniawan Meiga
Hermansyah sebagai Pahlawan. Kiper muda Arema Cronus ini berhasil mematahkan
tiga tendangan algojo Sidrap United, diantaranya Firman Utina, Patrich Wanggai
dan Boaz Solossa.
Sejak Kick Off babak pertama
dimulai, kedua tim sama-sama bermain menekan. Namun jalannya pertandingan masih
dikuasai oleh Laskar Bandar Madani. Kehilangan Zulham Zamrun akibat cedera dan Rizky
Pellu yang terkena akumulasi kartu kuning, membuat daya gedor tim Persipare
melempem. Pertandingan makin menarik ketika tim Boaz Solossa dan Titus Bonai
saling beradu kemampuan menyerang. Begitu juga sebaliknya, masing-masing tim unjuk
gigi menjaga ketat benteng pertahanan. Meskipun banyak menciptakan peluang,
namun hingga wasit meniup peluit panjang, skor tetap 0-0.
Pemenang laga final ini
terpaksa ditentukan dengan drama adu pinalti. Kurnia Mega yang menjadi penjaga
gawang Persipare tampil gemilang. Tiga eksekusi algojo Sidrap United berhasil
dipatahkan olehnya. Sebaliknya semua eksekusi tendangan pinalti dari tim
Persipare, yakni Zulkifli Syukur, Asri Akbar
hingga Evan Dimas tidak mampu ditepis kiper Sidrap United Ferdiansyah.
Kemenangan ini memastikan Persipare memuncaki gelar ke-10 nya selama
pelaksanaan Habibie Cup dan berhak meraih uang pembinaan sebesar 150 juta
rupiah. Sedangkan Sidrap United menerima 100 juta rupiah sebagai Juara II.
Sementara Kurnia Mega ditunjuk sebagai pemain terbaik, kemudian Patrich Wanggai
tampil sebagai Top Skor. Keduanya berhak membawa pulang uang masing-masing
sebesar 10 juta rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar