![]() |
Andik Vermansyah |
Nama
andik Vermasyah atau biasa disapa andik kini semakin berkibar di jagat sepakbola indonesia saat ini. Kepiawannya mengolah si kulit
bundar di lapangan hijau
membuat pemain kelas dunia David Beckham seperti terpesona hingga ia mau bertukar kaos usai laga persahabatan antara Tim Nasional dengan LA Galaxy. Dalam jumpa pers setelah pertandingan usai David Beckham dalam pernyataannya mengatakan bahwa dirinya mau bertukar kaos dengan Andik Vermansyah karena merasa pemain yang satu ini merupakan pemain yang memiliki talenta yang luar biasa.
membuat pemain kelas dunia David Beckham seperti terpesona hingga ia mau bertukar kaos usai laga persahabatan antara Tim Nasional dengan LA Galaxy. Dalam jumpa pers setelah pertandingan usai David Beckham dalam pernyataannya mengatakan bahwa dirinya mau bertukar kaos dengan Andik Vermansyah karena merasa pemain yang satu ini merupakan pemain yang memiliki talenta yang luar biasa.
Namun
siapa sangka, sosok yang telah menjadi bintang lapangan hijau ini dulunya kerap
jadi bahan ejekan teman-temannya karena kehidupannya yang serba kekurangan. Bukan
hanya tinggal di rumah kontrakan yang sempit melainkan juga harus berjualan es
untuk membantu nafkah keluarganya serta berjualan kue demi bisa membeli sepatu
bola.
Ketika
berjualan kue, Andik kecil kerap diejek teman-temannya. Ejekan teman-temannya
yang menusuk perasaan tak dihiraukannya. Kemiskinan yang menghimpit tak
menyurutkan Andik Vermansyah untuk menjadi pemain bola. berjualan es dan
menjajakan kue dilakoni demi bertahan hidup dan mewujudkan impiannya menjadi
pesepakbola professional suatu saat nanti.
Andik
kecil tak peduli sekalipun sang ayah tak merestui keinginannya karena takut
terjadi apa-apa pada anak kesayangannya saat bermain bola. Hati Andik
Vermansyah begitu girang ketika sang kakak memberinya bola plastik. Setiap hari
dimainnkannya bola tersebut di pinggir lapangan hingga akhirnya ada yang
tertarik melihat kepiawannya menggiring bola.
Seperti
kata pepatah, berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Perjuangan Andik
Vermansyah menggapai impian di tengah kehidupan yang serba kekurangan akhirnya
berbuah manis. Kegigihan berlatih dengan perlengkapan seadanya menempanya
menjadi pesepakbola yang pantang menyerah. Betapapun sakitnya dijatuhkan lawan
di lapangan hijau, Andik tidak meradang. Ia segera bangkit mengejar bola yang
ada di kaki lawan.
Karirnya
pun berkibar sebagai striker Tim Nasional di usia 20 tahun dan menduduki
peringkat ketiga pemain terbaik Asia. Tentu saja, makin mengkilapnya prestasi
ini diiringi aliran pundi-pundi ke kantongnya. Andik Vermasyah pun telah
membangun rumah dan membelikan keluarganya satu mobil mahal. Sekalipun telah
berhasil membangun rumah untuk keluarganya, Andik merasa masih ada yang kurang
yakni menaikan Haji kedua orangtua yang dicintainya.
ANDIK DI SELANGOR FC
Setelah
memutuskan tidak memperpanjang kontrak bersama Persebaya 1927, Andik mendapatkan
tawaran dari berbagai klub. Baik dari klub di Jepang dan juga klub di Malaysia
yaitu Selangor FC. Namun dirinya lebih memilih Selangor FC. Selain karena
masalah gaji yang lebih baik, dirinya memilih Selangor FC karena kedekatan
antara Malaysia dan Indonesia serta banyak orang muslim disekitaran negeri
Petronas tersebut. Andik pun menandatangani kontrak kerjasama dengan The Red
Giants pada November 2013.
Pada
musim keduanya di Selangor FA, Andik Vermasyah seperti tak tersentuh publikasi
media tanah air.Tapi ditengah kisruh yang menimpa sepakbola Indonesia, Andik
justru menjadi sampul depan majalah olahraga yang beredar di Singapura Four
Four Two dan Majalah yang beredar di Malaysia Dunia Sukan. Empat kali terpilih
masuk menjadi tim terbaik dari pekan-pekan yang sudah berjalan menjadi salah
satu alasan pemain berusia 23 tahun ini terplih menjadi model sampul. Semakin
hari perannya semakin penting untuk The Reds Giants. Hal ini terlihat saat
Selangor FC menghadapi Sime Darby FC pada tanggal 04 April 2015. Kedua tim
bermain imbang tanpa gol pada babak pertama. Pelatih Selangor FC Mehmet
Durakovic pun memakasakan Andik yang kurang fit untuk bermain. Hasilnya 1 gol
dan 1 asist berhasil dipersembahkan mantan pemain Persebaya 1927 ini. Andik
juga dipercaya sebagai eksekuter bola mati bagi Selangor.
Selain
dipercaya pelatih, Andik Vermasyah juga dicintai para pendukung Gergasi Merah. Apalagi Andik mau melayani permintaan berfoto
para fansnya, termasuk berselfie dengan telepon genggam para fansnya. Musim
2015, Andik juga sempat mencetak gol tercepat di MSL pada detik ke 35 saat
Selangor berjumpa dengan Johor Darul Ta’zim. Pemain yang sering dijuluki
Messinya Indonesia ini membuktikan bahwa pemain Indonesia bisa bersaing di Luar
Negeri walau masih di level Asia Tenggara.
Ketika
berkompetisi di Luar Negeri khususnya di Malaysia, Andik merasakan ada sedikit perbedaan
antara Sepakbola di Malaysia dan Indonesia. Sepakbola di Indonesia pada setiap
pertandingan selalu dipadati oleh para supporter dan itu memberikan atmosfer yang luar biasa dalam pertandingan. Namun
di Malaysia setiap pertandingan tidak selalu dipenuhi oleh para supporter,
hanya pertandingan tertentu dengan tim besar saja supporter akan hadir dan
tumpah ruah. Secara kualitas individu pemain di Liga Indonesia sedikit diatas
pemain Malaysia akan tetapi secara permainan tim maka tim di Malaysia lebih
unggul dibandingkan dengan tim di Indonesia.
Andik
pantas berbangga menjadi pemain sepakbola indonesia yang sukses di negara
tetangga. Sebagi Legiun Asing Andik telah 2 tahun merantau dan sukses menjadi
pesepakbola tanah air dengan merebut gelar Piala Malaysia. Berbanding terbalik
dengan rekan-rekan satu profesi di tanah air yang tengah dirundung sejumlah
masalah dan hanya mengikuti gelaran turnamen yang sifatnya hanya sebentar. Bagi
Andik ini merupakan sinyal positif bahkan dirinya juga memunculkan harapan
semoga semakin banyak pesepakbola Indonesia merumput di Luar Negeri terkhusus
di Malaysia. Pemain yang besar di Surabaya ini juga memberikan semangat agar
pesepakbola Indonesia tidak takut untuk bermain di Liga Malaysia karena klub
disana memperlakukan pemain sebagaimana mestinya.
Andik
kini kian gemilang bersama Selangor FA. Meskipun diawal-awal kedatangannya,
pria yang memiliki tinggi 164 cm ini hanya berstatus sebagai pemain penghangat
bangku cadangan. Bagaimana tidak, kerja keras serta kepercayaan yang diberikan
pelatih kepadanya tidak disia-siakan. Alhasil pencapaian maksimalnya adalah
raihan titel juara Piala Malaysia 2015 dan menghantarkan klub yang berjukuk the
Reds Giant di posisi runner up di Malaysian Super League.
Puas
dengan performa dengan pemain kelahiran jember 24 tahun silam ini, selangor FA
pun segera memperpanjang kontrak untuk 2 musim ke depan. Gayung pun bersambut,
tawaran pihak klub disambut andik dengan antusias. Salah satu yang menjadi
stimulannya adalah fans fanatik Selangor FC yang tidak jauh berbeda dengan boneknya
Persebaya. Selain itu hadirnya bonek yang bekerja di Malaysia dan mendukung
dirinya saat bermain membuat andik semakin kerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar