Firman Utina dan Benny Dollo |
Coba disimak, mengulang kisah
pertemuan firman utina dengan
pelatih Sriwijaya FC Benni Dollo.
Pencinta sepakbola indonesia tentu belum lupa, kalau firman utina pernah
menjadi anak emas pelatih Benni Dollo kan? sekaligus sebagai anak angkat yang
dibesarkan namanya di kancah sepakbola nasional. Dan bagi anda yang belum tahu,
jangan khawatir, ini sedikit rangkaian cerita tentang karir keduanya seiring
berjalan hingga saat ini.
Firman
utina ditemukan oleh Benni
Dollo pada tahun 2000. Sejak itu pemain yang mengawali karir sepakbolanya
di Persma Manado Junior ini, selalu menunjukan penampilan apik sehingga selalu
ditunggu oleh pecinta olahraga sepakbola
indonesia. Drible dan
akselerasi cepat serta tendangan keras dan akurat dari lapangan tengah menjadi
ciri khas pria berdarah Gorontalo, Sulawesi Utara ini.
Kemudian Persita Tangerang
menjadi pelabuhan pertama sejak ia memberanikan diri merantau ke luar kota
Manado. Firman Utina dibawa oleh Benny Dollo yang kala itu
disebut-sebut anak emasnya. Sejak itu, nama firman utina sering mencuat tenar
hingga sekarang. Seolah mengikuti kemana saja sang pelatih yang kerap dipanggil
Bendol ini melangkah. Selain Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya,
Persija Jakarta dan Sriwijaya FC juga pernah disinggahi pesepakbola dua anak
ini.
Melalui penampilan terbaiknya, Firman
Utina terus terpanggil di level klub liga tertinggi dalam negeri
termasuk deretan event Internasional bersama tim nasional indonesia. Sejak
tahun 2000, ia selalu mendapat satu tempat di lini tengah untuk berkostum merah
putih. Seakan tidak pernah habis dilupakan jasa pelatih yang membawanya ke
level nasional hingga sukses bersama Persib Bandung pun, ia selalu menyebutkan
pelatih Benny Dollo yang membesarkan namanya. Sebab itu sangat menarik
di pertemuan final Piala Presiden 2015 lalu, ia harus menghadapi tim asuhan
bapak angkat sendiri.
Firman utina mengakui, Persib
juara memang atas kerja keras tim dan sang juru taktik Djajang Nurjaman. Namun
sikap di lapangan selama 2x45 menit adalah gaya juang yang diajarkan Benny Dollo
kepadanya dahulu. Ungkapan ini seimbang dengan Benny Dollo bahwa salah satu
kekuatan persib di lini tengah adalah dimana Firman Utina ada di dalamnya.
Pelatih Benny Dollo memprediksikan salah satu pemain yang perlu diantisipasi
adalah Firman Utina, sebab ia mengenal gaya pemain bernomor punggung 15
tersebut.
Meski demikian, pemain yang
bertinggi badan 165 cm ini tidak besar kepala dengan apa yang telah ia capai
hingga saat ini. Namun diakui bahwa ada simbiosis tersendiri yang saling melengkapi
antara dirinya dengan Benny Dollo. Jika dilihat jauh ke belakang, mulai
Persita Tangerang dan ke Arema Malang, keduanya selalu bersama. Sejak Benny Dollo angkat kaki melepas
status pelatih Persita Tangerang dan menyeberang ke Arema Malang, Firman Utina pun tak sungkan
untuk ikut meski harus mengecewakan manajemen pendekar cisadane dengan melepas
status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Alhasil tidak sia-sia, bersama
Arema Malang Firman Utina mencicipi manisnya Juara di turnamen Coppa Indonesia
tahun 2005/2006. Tahun 2007 Firman Utina kembali ke Persita Tangerang. Setahun
kemudian ia pindah klub ke Pelita Jaya. Dan akhirnya perjalanan karir, keduanya
bertemu kembali di tahun 2009. saat itu ia dipinang Persija Jakarta, yang tak
lain pelatihnya adalah Benny Dollo sang arsitek yang membuat namanya terkenal
di jagat sepakbola Indonesia. Keduanya kembali bereuni setelah kurang lebih dua
musim berpisah. Ternyata nama tim sebesar persija Jakarta bukan tempat
pelabuhan terakhirnya. Tahun 2010 Firman Utina hengkang ke Sriwijaya FC. Dua
tahun kemudian ia mencoba keberuntungan ke kota bunga menerima lamaran Persib
Bandung hingga sekarang.
Kini suami dari Marita Yustika
ini menjadi tumpuan utama, baik di klub maupun di tim nasional indonesia.
Bergaya main mobilitas tinggi, ayah dari Raihan Putri Utina dan Salsabila Putri
Utina kembali membuktikan dedikasinya membela tim yang selalu berbuah manis dan
mengharumkan. Terlebih beberapa pekan lalu turut membawa tim Persib Bandung
Juara Turnamen Piala Presiden meski yang menjadi lawan adalah pasukan asuhan
sang ayah angkat sendiri. Sukses terus buat Firman Utina dan Benny Dollo.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus