YOGI RAHARDIAN PROFIL

Yogi Rahardian Profil
Pesepakbola muda berkualitas kembali mencuat sekaligus mencuti perhatian khalayak pencinta sepakbola indonesia. Salah satunya adalah ikon muda Mitra Kukar Yogi Rahardian. Pemuda kelahiran Palembang 27 Oktober 1995 hadir sebagai bintang pujaan Naga Mekes. Sebelumnya sosok Yogi memang tidak dikenal luas oleh penikmat olah bola tanah air. Namun bila membahas pemuda 20 tahun dalam lingkup kota Tenggarong, Yogi merupakn idola bagi para suporter Mitra Mania.

Talenta hebatnya memang telah terasah sejak usia dini. Ketika jebolan SMA Ragunan ini memperkuat klub sepakbola SYSA atau Sekayu Youth Soccer Academy. Karirnya kian moncer setelah  belajar di klub sepakbola Sekayu Youth Soccer Academy, Persimuba U-15 serta U-18 sempat dibelanya. Perubahan posisi kala merumput sempat dialami anak bungsu dari enam bersaudara ini. Mulai dari penyerang, gelandang dan akhirnya menempati posisi sebagai penyerang sayap.

Kesuksesan Yogi Rahardian semakin mengkilap saat dirinya menjadi binaan IFA (Indonesia Football Academy) bentukan badan sepakbola nasional PSSI. Lika-liku pemain bernomor punggung 99 ini saat menggali potensi sangatlah istimewa. Sempat berguru ke Inggris bersama akademi Leicester City adalah awal mula dirinya memulai langkah jitu menjadi pesepakbola berkelas. Kematangan bermain di level tertinggi membuat Yogi Rahardian bergabung bersama talenta terbaik negeri ini untuk menimba ilmu lewat program Sociedad Anonima Deportiva atau SAD di Uruguay.

Berbicara tim nasional, penggemar chelsea ini kerap kenakan seragam sakral merah putih mulai dari u-14, u-15, u-17, u-18 hingga u-23. Sepulang membela SAD, pemuda berperilaku santun ini berkesempatan mengenakan seragam tempur Mitra Kukar u-21. Semusim berselang berkat latihan dan kerja keras ia sanggup menembus skuat senior klub yang berjuluk Naga Mekes. Hingga akhirnya Yogi Rahardian berhasil menjadi pahlawan kemenangan di Turnamen Piala Jenderal Sudirman. Adapun gol penentu kemenangan timnya tersebut dipersembahkan untuk Ibu tercinta yang selalu memotivasi dan memberikan dukungan kepadanya setiap pertandingan. Dirinya merasa beruntung karena sekarang impiannya menjadi pemain sepakbola profesional telah tercapai karena jika menilik masa lalu, untuk bermain bola dan memiliki sepatu bola saja sangat sulit. Sepakbola bagi pemilik jersey nomor 99 di skuat Naga Mekes ini bukan hanya sebagai profesi namun sudah merupakan suatu hiburan. Karena jika sudah bermain bola maka hilanglah semua masalah yang membebaninya.


Walaupun sudah memenangkan salah satu Piala Turnamen bergensi di tanah air dalam benak Yogi Rahardian terselip beberapa pesan untuk Pemerintah khususnya Menpora RI Imam Nachrowi serta para Pimpinan PSSI agar segera mengakhiri konflik sepakbola di Negeri Pertiwi. Karena untuk para pemain professional membutuhkan kompetisi yang panjang bukan hanya sebuah Turnamen yang jangka waktu pelaksanaannya sangat pendek. Semoga dengan dengan adanya konflik yang berakhir nantinya dapat menciptakan perubahan pada sepakbola Indonesia sehingga kompetisi nantinya lebih professional, wasit yang lebih adil, penyelenggara yang tidak korupsi serta pihak klub tidak pernah menuggak lagi gaji para pemainnya. Semoga kedepannya sepakbola Indonesia bisa lebih baik lagi. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar