FIRMAN UTINA DAN BENNY DOLLO



Firman Utina dan Benny Dollo
Dua pekan sudah berlalu Turnamen Piala Presiden Tahun 2015. Dan sudah tentu Persib Bandung sudah membukukan kisahnya menaiki podium tertinggi sebagai juara setalah mengalahkan perlawanan Sriwijaya FC dengan skor akhir 2-0. Namun jika diputar kembali rangkaian cerita dramatis diatas panggung final, ada hal menarik yang sayang jika kita lewatkan.

Coba disimak, mengulang kisah pertemuan firman utina dengan pelatih Sriwijaya FC Benni Dollo. Pencinta sepakbola indonesia tentu belum lupa, kalau firman utina pernah menjadi anak emas pelatih Benni Dollo kan? sekaligus sebagai anak angkat yang dibesarkan namanya di kancah sepakbola nasional. Dan bagi anda yang belum tahu, jangan khawatir, ini sedikit rangkaian cerita tentang karir keduanya seiring berjalan hingga saat ini.

Firman utina ditemukan oleh Benni Dollo pada tahun 2000. Sejak itu pemain yang mengawali karir sepakbolanya di Persma Manado Junior ini, selalu menunjukan penampilan apik sehingga selalu ditunggu oleh pecinta olahraga sepakbola indonesia.  Drible dan akselerasi cepat serta tendangan keras dan akurat dari lapangan tengah menjadi ciri khas pria berdarah Gorontalo, Sulawesi Utara ini.

Kemudian Persita Tangerang menjadi pelabuhan pertama sejak ia memberanikan diri merantau ke luar kota Manado. Firman Utina dibawa oleh Benny Dollo yang kala itu disebut-sebut anak emasnya. Sejak itu, nama firman utina sering mencuat tenar hingga sekarang. Seolah mengikuti kemana saja sang pelatih yang kerap dipanggil Bendol ini melangkah. Selain Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC juga pernah disinggahi pesepakbola dua anak ini. 

Melalui penampilan terbaiknya, Firman Utina terus terpanggil di level klub liga tertinggi dalam negeri termasuk deretan event Internasional bersama tim nasional indonesia. Sejak tahun 2000, ia selalu mendapat satu tempat di lini tengah untuk berkostum merah putih. Seakan tidak pernah habis dilupakan jasa pelatih yang membawanya ke level nasional hingga sukses bersama Persib Bandung pun, ia selalu menyebutkan pelatih Benny Dollo yang membesarkan namanya. Sebab itu sangat menarik di pertemuan final Piala Presiden 2015 lalu, ia harus menghadapi tim asuhan bapak angkat sendiri.

Firman utina mengakui, Persib juara memang atas kerja keras tim dan sang juru taktik Djajang Nurjaman. Namun sikap di lapangan selama 2x45 menit adalah gaya juang yang diajarkan Benny Dollo kepadanya dahulu. Ungkapan ini seimbang dengan Benny Dollo bahwa salah satu kekuatan persib di lini tengah adalah dimana Firman Utina ada di dalamnya. Pelatih Benny Dollo memprediksikan salah satu pemain yang perlu diantisipasi adalah Firman Utina, sebab ia mengenal gaya pemain bernomor punggung 15 tersebut.

Meski demikian, pemain yang bertinggi badan 165 cm ini tidak besar kepala dengan apa yang telah ia capai hingga saat ini. Namun diakui bahwa ada simbiosis tersendiri yang saling melengkapi antara dirinya dengan Benny Dollo. Jika dilihat jauh ke belakang, mulai Persita Tangerang dan ke Arema Malang, keduanya selalu bersama. Sejak Benny Dollo angkat kaki melepas status pelatih Persita Tangerang dan menyeberang ke Arema Malang, Firman Utina pun tak sungkan untuk ikut meski harus mengecewakan manajemen pendekar cisadane dengan melepas status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Alhasil tidak sia-sia, bersama Arema Malang Firman Utina mencicipi manisnya Juara di turnamen Coppa Indonesia tahun 2005/2006. Tahun 2007 Firman Utina kembali ke Persita Tangerang. Setahun kemudian ia pindah klub ke Pelita Jaya. Dan akhirnya perjalanan karir, keduanya bertemu kembali di tahun 2009. saat itu ia dipinang Persija Jakarta, yang tak lain pelatihnya adalah Benny Dollo sang arsitek yang membuat namanya terkenal di jagat sepakbola Indonesia. Keduanya kembali bereuni setelah kurang lebih dua musim berpisah. Ternyata nama tim sebesar persija Jakarta bukan tempat pelabuhan terakhirnya. Tahun 2010 Firman Utina hengkang ke Sriwijaya FC. Dua tahun kemudian ia mencoba keberuntungan ke kota bunga menerima lamaran Persib Bandung hingga sekarang. 

Kini suami dari Marita Yustika ini menjadi tumpuan utama, baik di klub maupun di tim nasional indonesia. Bergaya main mobilitas tinggi, ayah dari Raihan Putri Utina dan Salsabila Putri Utina kembali membuktikan dedikasinya membela tim yang selalu berbuah manis dan mengharumkan. Terlebih beberapa pekan lalu turut membawa tim Persib Bandung Juara Turnamen Piala Presiden meski yang menjadi lawan adalah pasukan asuhan sang ayah angkat sendiri. Sukses terus buat Firman Utina dan Benny Dollo.

1 komentar: